Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Universitas Kanjuruhan Malang (unikama) telah berjalan dua pekan. Kegiatan yang
telah diprogramkan beberapa telah dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan
Monitoring dan Evaluasi (Monev) oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat. Sebagian bagian tak terpisahkan dari KKN, maka LPPM telah menyusun
jadwal Monev diberbagai lokasi. Kegiatan Monev ini berlangsung dari tanggal
8-11 Agustus 2018 di 3 Kecamatan Kabupaten Malang.
Rombongan tim Monev yang terdiri dari
Dr. Enike Dwi Kusumawati, M.P, Ramli Akbar, M.Pd, dan Romadhon, M.Pd ini
melakukan Monev di 3 Desa di Kecamatan Ampelgading, Jum’at
(10/8). Monev
pertama kita akan berkunjung ke Desa Argoyuwono, tutur Romadhon. Kegiatan monev dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah
dilaksanakan, termasuk temuan potensi desa yang bisa kita backup untuk
dijadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes), ungkapnya. Sehingga pelaksanaan KKN
ini berkelanjutan hingga potensi desa betul-betul memberikan kebermanfaatan
bagi warga, harapnya.
Dr. Enike Dwi Kusumawati, M.P saat Monev
di Desa Argoyuwono mengatakan, KKN di desa ini cukup produktif, mereka (peserta
KKN, red) menggagas ekowisata yang cukup potensial untuk kedepannya. ‘Ekowisata
seperti Pamanfaatan Hutan Pinus, Candi Jawar menjadi program utama selain air
bersih yang berasal dari sumber setempat’, ucap perempuan berkerudung asal
Donomulyo Malang.
Keberadaan air
bersih ini telah dilakukan penelitan di laboratorium 2017 lalu, sehingga tahun
ini direncanakan akan kita kemas dalam gelas seperti air mineral biasanya,
ungkap Koorditor Desa Cindy Dewi Kristanti
Setelah dari
Argoyuwono, rombongan langsung menuju Desa Mulyoasri langsung ditemui di Balai
Desa. ‘Desa ini cukup potensial juga, tak kalah dengan desa yang tadi’, kata
Ramli Akbar yang ikut dalam rombongan. Pria yang juga Kabag. Kemahasiswaan
Bidang Minat Bakat ini menjelaskan, potensi desa ini variatif, kemarin mereka
buat kurma salak dengan warga sekitar posko mereka, dan hasilnya enak sekali,
aroma salaknya masih terasa. ‘Kami sudah menghimbau hal seperti ini sangat bisa
untuk dijadikan BUMDes, sehingga langkah selanjutnya mereka membuat proposal untuk
diusulkan ke dinas terkait, bebernya. Tak hanya kurma salak, mereka juga
mendirikan Taman Baca Masyarakat dan pemmanfaatan salah satu peninggalan
sejarah yakni Candi Purbakala, tambah Dosen PAUD ini.
Selain itu,
rombongan juga ke Desa Tamansari, Desa yang berada diatas 2 desa tadi. Desa ini
berada didataran yang cukup tinggi, dinginnya sangat terasa, tutur Enike
sebelum menemui mereka. Dekan Fakultas Peternakan ini mengapresiasi atas apa
yang telah dilakukan mahasiswa tahun ini, termasuk pengolahan Buah Kesemek yang
siap dipasarkan. Pasalnya, selama ini Buah Kesemek selama ini hanya dijual
kiloan yang hanya 700 rupiah perkilo. Nah, lanjutnya, sekarang adanya
pendampingan dari mahasiswa KKN ini nilai jual bisa lebih tinggi, ungkapnya.
Disamping itu,
ada pelatihan dan pendampingan pembuatan Kopi Arabika yang berkejasama dengan
Dinas Pertanian Kabupaten Malang. Ia pun memanfaatkan waktu berkunjung untuk
mencari peternak kambing. Rencana akan kerjasama dengan desa yang potensi
ternak kambingnya cukup signifikan, katanya. ‘Program ini terkait dengan
program pengabdian Kemenristek Dikti yakni Program Pengembangan Unit Produk
Intelektual Kampus (PPUPIK) dan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang
memerlukan bibit kambing unggul serta pupuk organik maupun olahan susu kambing,
sehingga saling memberikan manfaat untuk semua’, beber Doktor Bidang Peternakan
ini. (mr.dont)