Dalam rangka menyiapkan lulusan yang berintegritas guna menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan bertemunya society 5.0 perlu memperkuat pengetahuan dan memperkokoh karakter. Hal ini sebagai bentuk antisipasi arus teknologi yang deras dan tak terbendung oleh manusia. Alasan inilah Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar Kuliah Umum, kamis (28/10).
Kegiatan yang bertajuk “Menakar Urgensitas Pendidikan Antikorupsi Dalam Penguatan Karakter Warga Negara” sekaligus memperingati Hari Sumpah
Pemuda yang digelar melalui zoom meeting. Dalam sambutan Ketua
Program Studi PPKn, Romadhon, M.Pd menjelaskan persoalan karakter berimbas pada maraknya
perilaku koruptif diberbagi sektor, ini menjadi serius, karena berkaitan dengan
nasib bangsa kedepan. “Generasi penerus perlu ikut andil dalam
menyikapi persoalan korupsi yang kian merjalela”,
tegasnya.
Kegiatan yang dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unikama, Dr. Sri Rahayu, M.Pd mengapresiasi gelaran kuliah umum ini, pasalnya hal ini sejalan dengan program pemerintah yakni sekolah penggerak yang menyiapkan pelaku pendidikan memiliki integritas yang tinggi. Disisi lain, lanjut Yayuk panggilan akrabnya, pendidikan anti korupsi juga menjadi bagian penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam menyambut generasi emas 2045.
Kegiatan ini diikuti mahasiswa PPKn dari
berbagai perguruan tinggi seperti Unisba, Uniwara, IKIP PGRI Bojonegoro, dan
MGMP PPKn dari berbagai daerah. Sementara narasumber yang hadir dari KPK, Dyan
Maulidha dan Erlangga Kharisma Adikusumah. Selain itu juga, Wakil Ketua
Asosiasi Profesi PPKn Se-Indonesia (AP3KnI) Wilayah Jatim, Dr. Harmanto, M.Pd, dan
Kepala Pusat Studi Pancasila dan Multikultural (PSPM) Unikama, Dr. Andri F.
Gultom, M.Phil.
Dyan yang mewakili KPK dalam paparanya menekankan
peran perguruan tinggi sangat startegis dalam implementasi Pendidikan Anti
Korupsi (PAK), bias dilakukan dalam bentuk ekstrakurikuler, kegiatan
kemahasiswaan. Bahkan dalam bentuk kuliah baik bersifat wajib, MKWU, maupun
insersi dalam matakuliah, imbuhnya.
Perempuan yang menjabat di Direktorat
Sosialisasi dan Kampanye Anti Korupsi KPK juga berharap PAK bisa dilakukan
dalam kegiatan tridharma dosen dalam mengedukasi dan mengkaji untuk menemukan
strategi dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia bahkan KPK
siap bekerjasama dengan perguruan tinggi. (Mr.Dont)