Dalam rangka optimalisasi realisasi
program kerja, diperlukan kegiatan evaluasi target dan capain yang dilakukan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC-NU) Kecamatan Sukun Kota Malang dengan melibatkan seluruh
pengurusnya bersama dengan ranting NU se-Kecamatan Sukun. Alasan inilah yang melatarbelakangi kegiatan Musyawarah Kerja (Musker) ke
III yang digelar, Sabtu pagi (27/11). “Upaya ini
diperlukan dengan sasaran utama mengindentifikasi program kerja yang belum
terlaksana beserta kendala-kendalanya, untuk selanjutnya diajukan solusi dan
diagendakan pelaksanaannya pada tahun berikutnya”, tutur Ali Akbar, selaku ketua panitia.
Kegiatan yang dihelat di Gedung MWC-NU Sukun dihadiri pengurus Ranting
Se-Kecamatan Sukun. Dr. Miftahul Huda, M.Ag selaku Ketua Tanfidziyah MWC-NU
Sukun menuturkan peserta MUSKER tahun ini berjumlah 150 orang, dimana setiap
ranting mendelegasikan 5 orang pengurus. “Kegiatan MUSKER tersebut merupakan
prioritas dimana MWC NU Sukun membawahi 19 ranting ditingkat Kelurahan. Dengan
alasan ini maka sekaligus sebagai bentuk koordinasi dengan lembaga, banom dan
ranting”, ungkap Dosen UIN Maliki Malang.
Turut hadir dalam acara pembukaan, antara lain Kepala Bagian Kesejahteraan
Rakyat (Ka.Bag. Kesra) Pemkot Malang, Sekretaris Kecamatan Sukun, Kapolsek
Sukun, Koramil Sukun, dan Lurah Bandungrejosari. Kegiatan ini dibuka oleh
Ka.Bag Kesra yang mewakili Walikota Malang, dalam sambutannya ia berterima
kasih pada organisasi NU khususnya di Kota Malang telah mensinergikan dengan
berbagai program Pemerintah Kota Malang. Dalam MUSKER tahun ini, ia berharap
agar NU terus merawat keberagaman sekaligus menjadi perekat bangsa. “Disamping
juga menjaga semangat jamiyah hingga ke lapisan bawah, NU harus tetap menjadi
garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI dan tradiri, seperti tema MUSKER
ini”, ungkapnya.
MUSKER tahun ini juga dilangsungkan pelantikan Pengurus Ranting
Se-Kecamatan Sukun. Pelantikan langsung dipimpin Sekretaris Pengurus Cabang NU
Kota Malang, Gus Asif. Dalam sambutan pengarahan, ia mengingatkan pengurus
harus mampu merangkul jamaah dilingkungan Ranting masing-masing. “Ancaman
gerakan tran-nasional didepan kita, kalau bukan kita yang menjaga keutuhan
NKRI, lagi siapa lagi? Paham radikalisme dan ekstrimisme telah banyak menyusup
pada organisasi keagamaan, termasuk NU harus lebih jeli dan waspada, makanya
pengurus Ranting harus solid dan kompak”, ucapnya. Lanjut, dan selalu diingat
bahkan jadikan prinsip dalam berkhidmat di NU, pesan Muasis NU, KH. Hasyim
Asyari yakni siapa yang mau mengurusi NU, saya anggap santriku, siap yang jadi
santriku, saya doakan husnul khotimah beserta anak cucunya”, tegasnya. (Mr. Don’t)